Jakarta (28/04) – Sebagai negara maritim, Indonesia sedang menggarap rencana ambisius untuk memperbarui dan menambah armada kapal laut dalam rangka mendukung terciptanya ketahanan pangan, energi dan pertahanan nasional. Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod dalam Forum Business Gathering yang digelar hari ini bertempat di Hotel Borobudur Jakarta.
Menjawab tantangan tersebut, Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mengaku siap menangkap peluang dan menegaskan komitmen penuh dalam menyediakan bahan baku baja berkualitas tinggi yang akan menjadi tulang punggung berbagai proyek pembangunan kapal militer dan non-militer yang dikerjakan oleh PT PAL Indonesia (PAL).
“Krakatau Steel mengapresiasi peluang yang diberikan dan mendukung penuh upaya pembangunan infrastruktur maritim dalam rangka penciptaan close loop economy dan mengurangi kesenjangan antar wilayah,” tutur Akbar. Lebih lanjut Dirinya turut menyoroti pentingnya keterlibatan aktif seluruh pihak dalam mengawasi proteksionisme di berbagai pelabuhan tanah air sebagai upaya menciptakan iklim supply chain yang adil dan mencegah kerugian pada industri dalam negeri. “Pengawasan kebijakan ini adalah tanggung jawab bersama. Krakatau Steel mendukung penuh langkah tancap gas yang dilakukan PAL dalam penerapan pengawasan yang ketat sehingga dampak ekonomi nasional tetap terjaga,” Tutup Akbar.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT PAL Indonesia mengaku siap menampung usulan soal penerapan tata kelola maritim sebagai landasan bagi pembangunan berkelanjutan dan berpesan agar seluruh pelaku industri memanfaatkan momentum ini untuk mengembalikan kejayaan industri dalam negeri sekaligus percepatan kemandirian industri nasional.
Sebagai tindaklanjut komitmen bersama dalam memperkokoh ekosistem industri maritim nasional tersebut, dalam kegiatan ini juga dilaksanakan seremoni penandatanganan perjanjian kerja sama antara Direktur Utama PT PAL Indonesia dan Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Sinergi antar dua BUMN strategis ini meliputi penguatan rantai pasok nasional hingga peningkatan kapasitas produksi berbasis material dalam negeri.
Pada kesempatan yang sama, forum Business Gathering PT PAL juga diisi dengan dialog yang dikemas dalam sesi Business Talk. Pada kesempatan itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti-Saintek) Brian Yuliarto turut memaparkan arah kebijakan ekosistem penggerak ekonomi nasional ke depan yang bertumpu pada tiga pilar utama yaitu penguatan industri maju berbasis inovasi teknologi, pengembangan pendidikan, inovasi, dan riset (R&D), serta penguatan pembiayaan investasi melalui lembaga strategis seperti Danantara.
Mendikti-Saintek turut menyatakan komitmennya mengembangkan skema pendanaan riset hilir yang akan mempercepat proses hilirisasi dan memfasilitasi kerja sama antara BUMN dan perguruan tinggi. “Kami terbuka bagi seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam membangun ekosistem hilirisasi dan industrialisasi yang inklusif serta mampu bersaing secara global,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Mendikti-Saintek Brian berharap Kemdiktisaintek dan Industri dapat menciptakan sinergi yang lebih kuat dalam inovasi dan pengembangan teknologi, menjadikan Indonesia sebagai pusat teknologi unggulan yang membawa nilai tambah bagi kemajuan bangsa.
Untuk informasi lebih lanjut, harap menghubungi:
Cheria Vasti
Corporate Secretary
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Gedung Teknologi Cilegon 42435
Telp. 0254-372519